Kamis, 19 Juni 2014

Budaya, Makanan, Ciri Khas Sampit

Budaya

Budaya Sampit kalimantan Tengah
Mandi Safar merupakan acara adat masyarakat Sampit,  dimana kegiatan ini dilaksanakan secara turun temurun. Namun dalam beberapa tahun ini Ritual Mandi Safar sudah dijadikan Event Pariwisata, karena Ritual Mandi Safar ini merupakan budaya masyarakat yang patut dilestarikan.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat, Mandi Safar dipercaya mampu membersihkan jiwa dan membuang 330 bala yang turun. Harapan dengan melakukan ritual Mandi Safar ini, masyarakat akan mendapat berkat dan dijauhkan dari malapetaka atau bala bencana.
Masyarakat yang akan mengikuti prosesi Mandi Safar, sebelum menceburkan diri ke dalam sungai Mentaya, telah membekali diri dengan daun Sawang yang diikat di kepala atau di pinggang. Daun Sawang tersebut sebelumnya dirajah oleh sesepuh atau alim ulama setempat. Menurut kepercayaan, pemakaian Daun Sawang itu agar orang yang mandi terjaga keselamatannya dari segala gangguan baik dari gangguan binatang maupun makhluk halus. Setelah selesai proses Ritual Rajah Daun, upacara dilanjutkan dengan melakukan Tapung Tawar kepada seluruh masyarakat yang hadir, hingga kemudian menceburkan diri ke Sungai Mentaya Sampit.

Makanan

Makanan Khas Daerah Sampit
  a.  Sayur Kelakai
images.jpeg5
   Kelakai / pakis (entah apa nama latin / ilmiahnya ) tumbuh melimpah berupa semak-semak di sembarang tempat. Terbukanya lahan hutan karena adanya pemberdayaan lahan di pinggiran kota Sampit membuat kelakai berkembang meluas. Dari ciri fisiknya kelakai mungkin sejenis tumbuhan paku ( pakis ? ), tumbuh subur pada lahan gambut. Dari pengamatan, unsur gizi dari kelakai jelas terlihat pada ibu menyusui. Asi yang dihasilkan lebih berkualitas dan berlimpah. Hal ini membuat kelakai menjadi makanan yang banyak dikonsumsi ibu-ibu menyusui. Oseng kelakai sungguh enak dan mempunyai rasa khas dibanding sayuran umum. Rasanya, menurut pendapat saya, mirip-mirip dengan jamur. Jadi kalau kebetulan ke Sampit, jalan-jalanlah ke pinggiran kota sambil membawa pancing. Mungkin anda tidak akan banyak mendapat ikan. Tapi anda bisa sambil memetik kelakai. Karena hasil memetik sendiri, pasti lebih enak rasanya.
  b. Pais Kunjui
images.jpeg6
Pais kunjui adalah makanan atau kue yang berbeda dengan kota lain dan hanya tersedia di kotim. Pais kunjui atau yang lebih kita ketahui dengan sebutan nama singkong rebus dibungkus dengan daun pisang ini sangat banyak di jual di pinggiran kota sampit dan sekitarnya.

Ciri Khas

Ciri Khas Sampit Kalimantan Tengah

???????????????????????????????
Menurut  saya yang bisa di jadikan ciri khas kota sampit itu yaitu beberapa monumen seperti bundaran polres yang ada di gambar berikut :
images.jpeg1
Alasan saya memilih bundaran tersebut karena beberapa faktor :
1.  Bundaran tersebut ada sejak lama
2. Bundaran tersebut menjadi pusat keluar masuk dari kota sampit
    jadi kalau pertama kali masuk atau ingin keluar kota orang-orang akan melihat bundaran tersebut.
   kemudian tempat yg menurut saya menjadi ciri khas kota sampit selanjutnya yaitu Taman Kota :
ec280-images
Alasannya karena dari dulu taman kota sudah di gunakan sebagai tempat berkumpul keluarga oleh masyarakat setempat, & juga di jadikan sebagai tempat event / acara tahunan, jalan sehat , konser, dll. jadi tempat ini sudah memasyarakat, asli sampit pasti tahu Taman Kota Sampit. nah, mungkin itu saja yg menurut saya dapat di jadikan ciri khas kota sampit & saya berharap supaya tempat / monumen seperti itu dapat di jaga & di rawat.
Rumah Adat :
    Rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak, dimana sungai merupakan jalur transportasi utama bagi suku Dayak untuk melakukan berbagai mobilitas kehidupan sehari-hari seperti pergi bekerja ke ladang dimana ladang suku Dayak biasanya jauh dari pemukiman penduduk, atau melakukan aktifitas perdagangan (jaman dulu suku Dayak biasanya berdagang dengan menggunakan system barter yaitu dengan saling menukarkan hasil ladang, kebun maupun ternak).Bentuk dan besar rumah Betang ini bervariasi di berbagai tempat. Ada rumah Betang yang mencapai panjang 150 meter dan lebar hingga 30 meter. Umumnya rumah Betang di bangun dalam bentuk panggung dengan ketinggian tiga sampai lima meter dari tanah. Tingginya bangunan rumah Betang ini saya perkirakan untuk menghindari datangnya banjir pada musim penghujan yang mengancam daerah-daerah di hulu sungai di Kalimantan. Beberapa unit pemukiman bisa memiliki rumah Betang lebih dari satu buah tergantung dari besarnya rumah tangga anggota komunitas hunian tersebut. Setiap rumah tangga (keluarga) menempati bilik (ruangan) yang di sekat-sekat dari rumah Betang yang besar tersebut, di samping itu pada umumnya suku Dayak juga memiliki rumah-rumah tunggal yang dibangun sementara waktu untuk melakukan aktivitas perladangan, hal ini disebabkan karena jauhnya jarak antara ladang dengan tempat pemukiman penduduk.
images.jpeg3images.jpeg4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar